Nasehat Orang Tua

Share this

bapakku Untuk mendapat suntikan energi sekaligus mohon doa untuk penerbitan buku saya yang keenam berjudul “ON”, saya pulang kampung. Buku yang boleh jadi judulnya paling pendek di dunia ini, sekarang sedang proses penerbitan di Mizan. Selain mendapat doa restu, saya juga mendapat nasehat dari orang tua saya.

Nasehat pertama, jangan pernah membawa uang haram ke rumah walau satu rupiah. “Ketahuilah anakku, setiap makanan haram yang masuk ke dalam tubuhmu, itu membuat ibadahmu tidak diterima selama 40 hari. Barang yang haram juga akan membuat doamu tak di dengar apalagi dikabulkan oleh Tuhanmu.”

Mendengar nasehat ini, saya teringat saat sekolah dulu. Guru pelajaran biologi saya menjelaskan bahwa setiap 40 hari, sel-sel manusia diganti oleh sel-sel yang baru. Kualitas sel yang baru sangat ditentukan oleh kualitas makanan yang kita makan pada saat itu. Apabila sel itu kita beri makan yang haram maka selama 40 hari ke depan kita cenderung melakukan yang negatif.

Apabila kita sulit menerima nasehat, sombong, mudah marah, mudah tersinggung, malas, dengki, serakah dan sejenisnya, segera introspeksilah. Jangan-jangan sebelumnya kita mengkonsumsi sesuatu yang haram, sesuatu yang bukan hak kita, sesuatu yang dilarang oleh Sang Pencipta.

Nasehat kedua, perbanyaklah sujud sebelum subuh. “Anakku, bila kau sering merendahkan diri di hadapan Allah dengan cara bersujud, maka Allah akan mengangkat derajatmu di tengah keramaian. Bangun pagi sebelum subuh itu melatih disiplinmu. Mengapa? Karena kau rela bangun padahal saat itu adalah saat yang nikmat untuk terlelap.”

“Orang-orang yang rela bangun pagi sebelum subuh itu sangat menghargai waktu. Di siang hari, ia juga akan merasa rugi bila kehilangan waktu. Maka saat berjanji ia akan datang atau hadir tepat waktu. Saat berhutang ia akan membayar sesuai janji. Kau akan menjadi orang yang sering lalai bila enggan bangun sebelum subuh.”

Baca Juga  Kontemplasi (Muhasabah) Diri

Mungkin bagi Anda, nasehat ini terdengar biasa. Tetapi bagi saya itu sangat berarti karena disampaikan dengan penuh cinta. Nasehat itu disampaikan saat kami sedang makan bersama dengan masakan khas ibunda tercinta. Nasehat itu begitu nikmat sebagaimana nikmatnya masakan ibu saya.

Wahai bapak dan ibuku, jangan lupa doa untuk anakmu agar buku “ON” laris manis. Sesuai nasehatmu, buku itu sudah saya tulis dengan sel-sel di tubuh dalam kondisi bersih tanpa pernah memakan uang haram. Dan bukan hanya itu, sebagian isi buku “ON” saya tulis usai sujud sebelum subuh. Tanpa nasehat dan doamu, aku hanyalah seonggok daging murahan. I Love you, bapak dan ibuku…

Salam SuksesMulia!

Ingin ngobrol dengan saya? Follow saya di twitter: @jamilazzaini

Keterangan foto:
Bapakku tercinta


kisahInspiratif


59 comments On Nasehat Orang Tua

Leave a Reply to @uda_opick Cancel Reply

Your email address will not be published.

Site Footer